Seperti yang sering kita lihat, terdapat kerusakan-kerusakan yang terjadi pada infrastruktur-infrastruktur di sekitar kita. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian tersebut. Terdapat faktor teknis dan faktor non teknis pula yang menyebabkan terjadinya kerusakan infrastruktur. Faktor teknis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah kejadian yang terletak pada teknisnya atau pada pengerjaannya. Contohnya pelanggaran beban muatan, tidak berfungsinya sistem drainase, dan lain lain. Sedangkan faktor non teknis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi sebuah kejadian yang bukan terletak pada teknis atau pengerjaannya. Contohnya kesalahan pada perencanaan, keterbatasan dana baik tingkat pusat maupun daerah, tidak berjalannya sistem good governance dalam penyelenggaraan infrastruktur, koordinasi antarpihak terkait yang berjalan kurang efektif, dan lain lain.
Kerusakan infrastruktur yang akan saya bahas kali ini adalah kerusakan jalan. Jalan merupakan infrastruktur yang sangat penting karena seperti yang telah dijelaskan di Undang-undang, infrastruktur jalan adalah sebagai bagian sarana transportasi yang mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi, sosisal budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Memang tepat jika banyak yang membahas dan mengkaji tentang kerusakan jalan. Itu disebabkan karena kerusakan jalan dapat mengahambat kehidupan. Bentuk kerusakan jalan bermacam-macam, seperti berupa retak-retak (cracking), berpa gelombang (corrugation), berupa alur/cekungan arah memanjang jalan sekitar jejak roda kendaraan (rutting), berupa genangan aspal di permukaan jalan (bleeding), dan berupa lubang-lubang (pothole). Lokasi kerusakan infrastruktur jalan yang akan saya bahas adalah jalan turun di daerah Kanayakan Lama menuju Polman. Di jalan tersebut terdapat cracking, rutting, dan juga pothole.
Mengapa jalan di Kanayakan bisa sampai rusak? Secara teknis, kerusakan tersebut mungkin terjadi karena pelanggaran beban muatan, faktor teknis yang paling sering menyebabkan kerusakan jalan. Pelanggaran beban muatan adalah terlewatinya batas maksimal dari kemampuan jalan untuk menanggung beban diatasnya. Jalan menanggung beban melebihi daya tahan maksimalnya. Jalan akan terus tertekan hingga batas kelenturannya. Jika batas kelenturannya terlewati, aspal akan pecah dan terjadilah lubang-lubang pada jalan. Muatan setiap mobil pengangkutan yang melintas harus sesuai dengan muatan yang telah ditetapkan, namun selalu dilanggar. Pelanggaran yang dilakuakan tersebut ternyata tidak hanya berakibat pada rusaknya kendaraan pengangkut tersebut, tetapi juga pada jalan yang menanggungnya.
Selain karena kelebihan beban, air juga berperan dalam terjadinya kerusakan pada infrastruktur jalan. Peran air yang dimaksud disini adalah sistem drainasenya. Sistem drainase adalah serangkaian jaringan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Jika sistem drainase tidak berjalan dengan sempurna, sistem pangaliran air tidak berjalan sempurna pula, sehingga sistem yang dapat juga disebut dengan sistem pengaturan air tanah akan membawa air semakin dekat ke permukaan dan lama kelamaan lapisan jalan akan terkikis sedikit demi sedikit dan terjadi pelapukan. Jika jalan sudah dalam keadaan lapuk, dan masih banyak kendaraan yang melintas, terlebih yang kelebihan beban muatan, lama kelamaan jalan akan retak-retak dan akhirnya pecah dan berlubang. Selain pada sistem drainasenya, air masih memiliki peran dalam kerusakan infrastruktur jalan. Jika pedestrian dibangun dari bahan semen atau beton yang sifatnya tidak terlalu menyerap air, air akan melimpah ke jalan aspal dan pengikisan terjadi dari luar. Namun pada kasus kerusakan jalan di Kanayakan Lama bukan dikarenakan adanya pedestrian semen maupun beton. Air memang tidak seharusnya tergenang di atas permukaan jalan. Selain merusak dan mengakibatkan adanya pelapukan pada lapisan jalan, adanya air di atas permukaan jalan dapat menmbahayakan pengendara yang melintas.
Faktor terjadinya kerusakan infrastruktur jalan yang ketiga setelah pelanggaran beban muatan dan buruknya sistem drainase lingkungan sekitar adalah kualitas pelaksanaan konstruksi jalan. Menurut cerita keluarga saya, tender untuk pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan jalan biasanya dimenangkan oleh kontraktor yang dapat memberikan penawaran harga terendah. Harga rendah ini yang memungkinkan adanya kenakalan dan kecurangan dalam kontrak tersebut. Ini yang tidak kita harapkan, pemenang tender membangun jalan tak sesuai spesifikasi yang sudah ditetapkan. Pemenang tender biasanya memanipulasi bahan-bahan yang akan digunakan dalam pembangunan. Bahan-bahan yang tertera pada dokumen tender tidak semuanya digunakan dalam pelaksanaan, dan masih banyak lagi kasus kecurangan dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang nantinya berakibat pada kerusakan infrastruktur termasuk jalan.
Selain faktor-faktor teknis, terdapat pula faktor nonteknis yang mempengaruhi terjadinya kerusakan infrastruktur. Faktor nonteknis tersebut antara lain umur dan kejadian alam. Segala sesuatu selalu memiliki umur, termasuk infrastruktur jalan. Jalan juga memiliki masa guna. Bila telah habis masa gunanya, jalan akan menjadi rusak dan bermasalah. Jika infrastruktur jalan telah mengalami masalah dan/atau mengalami kerusakan sebelum masa gunanya, besar kemungkinan faktor-faktor yang telah disebutkan dalam faktor teknis di atas menjadi penyebab dari kerusakan jalan tersebut.
Selain faktor usia, kejadian alam juga sangat berpengaruh dalam terjadinya kerusakan pada infrastruktur jalan, contohnya gempa bumi. Gempa bumi dapat menghancurkan kerangka dan susunan infrastruktur jalan sehingga infrastruktur jalan menjadi pecah dan berlubang-lubang.
Gejala alam yang juga dapat mempengaruhi keadaan infrastruktur jalan selain gempa bumi adalah hujan dan banjir. Seperti yang telah dijelaskan di bagian faktor teknis penyebab kerusakan infrastruktur jalan, air dapat melemahkan kondisi jalan. Bedanya, di bagian faktor teknis, air yang dimaksudkan adalah sistem drainase lingkungan sekitar, sedangkan kali ini yang dibahas adalah air hujan dan banjir. Dengan kondisi jalan yang menurun dan sangat curam, Jalan Kanayakan Lama akan dilewati air hujan yang mengalir dengan deras. Dengan kecepatan air yang besar, besar pula kekeuatan dan kecepatan pengikisan lapisan atas jalan oleh air. Banjir juga dapat mengakibatkan kerusakan infrastruktur berupa lubang-lubang. Air yang menggenang terlalu lama akan melemahkan struktur jalan dan lama kelamaan jalan mencapai batas kemampuannya untuk menahan beban diatasnya dengan air yang terus ada padanya baik di atas permukaannya maupun di lapisannya. Keadaan seperti ini sebenarnya juga dipengaruhi oeh keadaan sistem drainasenya. Jika sistem drainasenya berjalan sempurna, meskipun hujan turun dengan deras, air akan dialirkan ke tempat lain dan tidak akan terjadi banjir. Tetapi rusaknya jalan karena banjir nampaknya tidak berlaku bagi Jalan Kanayakan Lama karena dengan melihat kondisi geografisnya, jalan seperti itu tidak mungkin terjadi banjir. Ada sedikit kemungkinan terjadi banjir di daerah Kanayakan Lama, yaitu di jalan antara Polman dan Jalan Kanayakan Dalam. Di daerah tersebut, keadaan tanahnya cukup datar dan jika hujan deras air akan turun dari Kanayakan Lama atas dan Polman.
Dengan mengetahui penyebab-penyebab dari kerusakan infrastruktur jalan, diharapkan kita dapat mengerti solusi tentang bagaimana menghindari terjadinya kerusakan jalan tersebut. Sebaiknya semua ikut berperan dalam menghindari terjadinya kerusakan jalan tersebut baik instansi-instansi yang bergerak di bidang konstruksi, maupun kita sebagai masyarakat sipil.
Usulan solusi yang dapat saya sampaikan dalam menghindari kerusakan infrastruktur jalan dengan melihat faktor-faktor yang telah saya sebutkan di atas antara lain lebih menaati batas beban pengangkutan, perbaikan dan pemeliharaan lebih teratur pada sistem drainase, lebih selektif dalam memilih kontraktor yang akan mendapat proyek.
Solusi yang nampaknya paling mudah dilakukan dalam menghindari terjadinya kerusakan adalah dengan menaati batas beban pengangkutan. Setiap jalan memiliki batas kemampuan dalam menahan beban yang melintas di atasnya. Dengan menjaga dan tetap menaati kesepakatan batas beban pengangkutan, jalan tidak mudah mengalami kerusakan, usia guna jalan tidak semakin berkurang, dan tidak semakin menambah pengeluaran untuk biaya perbaikan jalan kembali. Usulan solusi tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat baik yang termasuk instansi-instansi yang bergerak di bidang konstruksi maupun masyarakatr sipil.
Selain menaati peraturan dan kesepakatan beban pengangkutan, yang dapat dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan jalan adalah melakukan perbaikan dan pemeliharaan lebih teratur pada sistem drainase di lingkungan sekitar. Seperti yang telah dijelaskan sebelum-sebelumnya, jika sistem drainase berjalan dengan sempurna, kerusakan infrastruktur jalan akibat pengikisan oleh air dapat diminimalisir. Usulan solusi yang seperti ini ditujukan bagi instansi-instansi yang bergerak di bidang konstruksi.
Usulan solusi terakhir dari saya dalam rangka mengurangi
ini belum selesai . kurang dikit . tapi masi males
Sunday, February 20, 2011
Wednesday, February 9, 2011
awas gendut!
rasanya pingin ganti background, pengen ganti template (males bikin . terlalu repot . hehe) . tapi semuanya males . paling mentok juga nulis doang
pesen dari mamah beberapa menit yg lalu
1. jangan makan banyak2 lho
2. makan paling telat jam 7 malem (sebelumnya saya makan maksimal jam 9 . wah ternyata jam 9 uda terlalu malem ya mah? hehe)
3. ngga bole kebanyakan ngemil . ditahan (cemilan tu kaya narkoba nih mah subhanallah . pengen makan lagi dan lagi . hehe)
4. kalo diatas jam 7 bolehnya cuma makan buah . pisang apel ato jeruk gitu (belinya lho mahal mah . hehe)
5. minumnya aer putih aja ya (iya kalo itu mah . kalo ngga ya teh tawar . akibat ngga modal sih sebenernya itu mah hehe)
6. jangan lupa olahraganya
7. jangan males gerak
yak , itulah pesan dari mamah saya setelah saya cerita sekarang per harinya bisa makan 4-5 kali sehari . yah gimana lagi . orang masi laper juga . ya makan . hehe . sampe sampe aku tidur tu gara gara biar ngga makan lagi . bukan gara gara ngantuk . hehe parah
dan yg paling parah dari semua pesen mamah adalah kalimat terakhirnya yg berbunyi "kalo banyak makan nanti perutnya gendut lho kaya ibu ibu" . nah itu dia kalimat yang paling serem . haha . oke kayanya abis abis gini aku bakal latian nahan makan . dan kalian kalian semua jangan menggoda saya untuk makan banyak lho yaa . hehe ;p
pesen dari mamah beberapa menit yg lalu
1. jangan makan banyak2 lho
2. makan paling telat jam 7 malem (sebelumnya saya makan maksimal jam 9 . wah ternyata jam 9 uda terlalu malem ya mah? hehe)
3. ngga bole kebanyakan ngemil . ditahan (cemilan tu kaya narkoba nih mah subhanallah . pengen makan lagi dan lagi . hehe)
4. kalo diatas jam 7 bolehnya cuma makan buah . pisang apel ato jeruk gitu (belinya lho mahal mah . hehe)
5. minumnya aer putih aja ya (iya kalo itu mah . kalo ngga ya teh tawar . akibat ngga modal sih sebenernya itu mah hehe)
6. jangan lupa olahraganya
7. jangan males gerak
yak , itulah pesan dari mamah saya setelah saya cerita sekarang per harinya bisa makan 4-5 kali sehari . yah gimana lagi . orang masi laper juga . ya makan . hehe . sampe sampe aku tidur tu gara gara biar ngga makan lagi . bukan gara gara ngantuk . hehe parah
dan yg paling parah dari semua pesen mamah adalah kalimat terakhirnya yg berbunyi "kalo banyak makan nanti perutnya gendut lho kaya ibu ibu" . nah itu dia kalimat yang paling serem . haha . oke kayanya abis abis gini aku bakal latian nahan makan . dan kalian kalian semua jangan menggoda saya untuk makan banyak lho yaa . hehe ;p
Friday, February 4, 2011
PRI 2
Infrastuktur ekonomi adalah fasilitas atau infrastruktur yang menunjang terjadinya kegiatan komersial, seperti komunikasi, transportasi dan jaringan distribusi, lembaga keuangan, pasar dan lain-lain.
Infrastuktur ekonomi yang saya bahas dalam hal ini adalah lampu lalu lintas. Lampu lalu lintas termasuk infrastuktur ekonomi nyata. Infrastuktur ekonomi nyata adalah fasilitas fisik yang diperlukan untuk menunjang berlangsungnya kegiatan ekonomi. Sedangkan infrastruktur ekonomi tak nyata adalah lembaga-lembaga yang diperlukan untuk menjaga berlangsungnya proses ekonomi tersebut. Lampu lalu lintas berupa fasilitas fisik dan membuatnya termasuk dalam kategori infrastruktur ekonomi nyata. Dan lampu lalu lintas termasuk dalam kategori infrastruktur transportasi penunjang infrastruktur ekonomi nyata.
Mengapa lampu lalu lintas termasuk infrastruktur ekonomi? Karena, dengan adanya lampu lalu lintas, kegiatan ekonomi terjaga ataupun tertunjang. Seperti yang kita semua telah mengetahuinya, lampu lalu lintas selalu diletakkan di persimpangan jalan, penyebrangan pejalan kaki, dan tempat-tempat lain guna mengendalikan aliran lalu lintas. Jika aliran lalu lintas terjaga dan terkendali, perjalanan menjadi effisien dan kegiatan ekonomi seperti komunikasi, transportasi, distribusi, dan lain-lain tidak terganggu. Bayangkan jika tidak ada lampu lalu lintas! Sebuah persimpangan akan menjadi sangat kacau dan tidak teratur tanpa adanya lampu lalu lintas. Kendaraan dari segala arah akan memaksakan diri untuk maju dan melanjutkan perjalanan. Bahkan ketika ada lampu lalu lintas, masih mungkin terjadi kekacauan aliran lalu lintas. Bayangkan jika tidak ada! Transportasi dan distribusi akan sangat terganggu dan artinya kegiatan ekonomi juga terganggu atau terhambat. Jadi dapat dikatakan bahwa keberadaan lampu lalu lintas turut berpengaruh dalam berlangsungnya proses ekonomi dan menjadikannya sebagai salah satu infrastruktur ekonomi nyata.
Lampu lalu lintas yang merupakan infrastruktur transportasi penunjang infrastruktur ekonomi nyata yang saya amati di dekat tempat tinggal saya adalah lampu lalu lintas di perempatan Simpang Dago. Persimpangan tersebut termasuk persimpangan yang lumayan besar. Keberadaan lampu lalu lintas disana sangat membantu terjaganya aliran lalu lintas disana. Jika pagi hari aliran lalu lintas dari arah Dago atas sedikit terhambat. Tetapi itu bukan dikarenakan lampu lalu lintasnya, melainkan keramaian Simpang Dago di pagi hari. Terhambatnya aliran lalu lintas persimpangan Dago yang disebabkan lampu lalu lintas mungkin hanya ketika sedang hujan sangat deras dan terjadi lampu mati hampir seluruhnya di kawasan Dago. Disaat mati lampu juga mengenai lampu lalu lintas, seluruh kendaraan dari berbagai arah persimpangan memaksa maju ke titik terjauh dan akhirnya seluruhnya bertemu di tengah dan terjebak macet. Disaat seperti inilah kegiatan ekonomi mungkin terhambat. Dalam kasus ini kita dapat melihat bahwa lampu lalu lintas juga berpengaruh dalam berlangsungnya kegiatan ekonomi. Selain keberadaan lampu lalu lintas, keadaan lampu lalu lintas (menyala atau mati) juga berpengaruh dalam berlangsungnya kegiatan ekonomi.
Seperti yang telah kita semua ketahui, lampu lalu lintas bekerja dengan baik dalam mengarahkan pengguna jalan dalam berkendara, berhenti-bersiap-berjalan, dengan menggunakan tiga warna standart, yaitu merah, kuning, dan hijau. Merah menandakan bahwa pengguna jalan wajib berhenti dan membiarkan pengguna jalan dari arah yang lain menggunakan jalan. Kuning menandakan bahwa pengguna jalan harus bersiap-siap sebelum melanjutkan perjalanan. Dan hijau menandakan bahwa pengguna jalan dapat melanjutkan perjalanannya. Selain lampu lalu lintas merah kuning hijau juga terdapat lampu lalu lintas merah hijau. Biasanya digunakan pejalan kaki sebagai penanda kapan mereka dapat menyebrang dan kapan tidak. Tetapi di persimpangan Dago tidak terdapat lampu lalu lintas semacam itu. Ada juga lampu lalu lintas yang hanya terdiri dari satu warna yaitu kuning. Lampu lalu lintas tersebut berguna sebagai penanda bahwa pengguna jalan wajib berhati-hati selama perjalanan. Lampu lalu lintas semacam itu juga tidak terdapat di persimpangan Dago. Tetapi kita masih dapat melihat lampu lalu lintas persimpangan Dago hanya menampilkan warna kuning, yang menandakan bahwa pengguna jalan wajib berhati-hati selama perjalanan, antara pukul 01.00 sampai 05.00 pagi. Ketika aliran lalu lintas persimpangan Dago belum seberapa penuh dan ramai sehingga belum perlu dikendalikan dengan sebuah lampu yang ternyata dapat mempengaruhi jalannya proses ekonomi tersebut.
Setelah membaca sebuah blog, dikatakan bahwa ia, pemilik blog, turut berpartisipasi dalam instalasi 117 lampu lalu lintas di Bandung termasuk persimpangan Dago. Tiang lampu lalu lintas yang digunakan adalah tiang lengkung, biasanya digunakan untuk lampu lalu lintas di persimpangan besar agar lampunya mudah dilihat dari kejauhan. Rumah – rumah lampu lalu lintas itu, lebih besar dari biasanya. Tudungnyapun tebal, terbuat dari aluminium agar tahan karat dan tahan terhadap perubahan cuaca. Ukuran rumah lampu dan lampu lalu lintas yang dipasang di tiang lengkung lebih besar dari yang dipasang di tiang lurus. Di beberapa persimpangan yang sibuk, termasuk Dago, dipasangi detektor untuk mendeteksi kepadatan kendaraan dari arah jalan tertentu. Detektor ini tidak lebih hanyalah berupa kawat berbungkus yang disusun menyerupai kumparan yang ditanam di jalan – jalan dekat persimpangan. Satu jalur kendaraan dipasang 2 atau 3 kumparan kawat berbungkus itu. Cara kerja detektor ini adalah seperti kumparan yang akan menimbulkan medan magnet jika logam melewatinya. Maka detektor ini akan mendeteksi kendaraan yang lewat sebagai perubahan medan magnet. Detektor digunakan untuk mengatur nyala lampu hijau merah agar sesuai dengan bobot kepadatan kendaraan. Jadi jika kendaraan dari arah tertentu padat maka nyala hijau untuk dari arah tersebut lebih lama dan sebaliknya. Otak pengatur lampu lalu lintas adalah Controller, benda seperti lemari es di dekat persimpangan. Controller bertugas untuk “mengatur” lampu nyala tiap – tiap lampu. Detektor tadi memberikan masukan ke Controller meski masukan dari detektor tadi hanya sebagian input. Masukan lainnya adalah algoritma pengaturan fase nya sendiri. Fase kurang lebih adalah urutan dan lama masing – masing lampu menyala.
Secara umum, seluruh lampu lalu lintas di Bandung diatur dan dikendalikan dari ruang kendali (control room) yang berlokasi di Balai Kota, Jalan Wastu Kencana. Semua pesimpangan dihubungkan dengan kabel komunikasi ke ruang kendali ini. Di ruang kendali ini, secara fisik, ada peta kota Bandung yang memperlihatkan jalan–jalan dan 117 simpang itu. Di situ bisa dilihat lampu lalu lintas di simpang mana saja yang bermasalah misalnya mati, berkedip dll. Dalam instalasinya, lampu lalu lintas di persimpangan Dago ini melibatkan SDM yang sangat banyak mulai dari tukang gali, mandor, engineer electric, ahli beton (karena untuk beton pondasi tiang lengkung perlu persyaratan dan kekuatan khusus), dan berbagai mitra kerja baik dari luar (Australia) dan dalam (Dinas PU, Kepolisian Daerah, DisHUB, Dephub, dll).
Pengelolaan dan pemeliharaan lampu lalu lintas di Bandung berada dalam kekuasaan Dinas Perhubungan Kota Bandung. Mereka bertugas menjaga, memperbaiki, atau mengganti lampu lalu lintas yang kurang benar, entah mati, berkedip, dan lain-lain. Mereka juga berwenang mengganti perangkat Sistem Kendali Lalu lintas Kendaraan atau ATCS (Auto Traffic Control System). Seperti yang terjadi tahun lalu, Dinas Perhubungan Kota Bandung mengganti seluruh ATCS milik Australia dengan produk dalam negeri akibat kesulitan dalam hal perawatan.
Setelah menjelaskan tentang apa yang dimaksud dengan infrastruktur ekonomi, mengapa lampu lintas dapat dikategorikan sebagai infrastruktur ekonomi, bagaimana cara kerja lampu lalu lintas, dan siapa saja yang terlibat dalam pengelolaan lampu lalu lintas, kita dapat mengetahui bahwa lampu lalu lintas juga termasuk infrastruktur ekonomi karena fasilitas ini berpengaruh dalam berlangsungnya proses ekonomi.
start :)
yak, lupakan semua postingan saya tentang cerita cinta semasa sma dan kuliah semester 1 kemaren . karena sekarang semuanya telah berakhir . semangat! :)
Subscribe to:
Comments (Atom)