Friday, June 11, 2010

rumah sakit

hari ini , ketakutan saya akan rumah sakit semakin menjadi . perasaan tidak enak berkecamuk dalamdiri saya . tetapi saya tetap harus ke rumah sakit . karena saya harus check up untuk catatan kesehatan sebagai persyaratan daftar ulang kuliah nanti . ketakutan saya sudah bermula semenjak saya operasi mata tahun 2007 . walau hanya operasi kecil , rasa sakit yang tak dapat ditahan oleh bius begitu besar . ditambah seingat saya suster dan dokter yang mengoperasi saya begitu kejam mempermainkan mata saya seperti mereka tidak tahu bagaimana sakitnya menjdai saya saat itu . mungkin memang mereka tidak tahu. saya sering beralasan untuk tidak ikut ke rumah sakit jika memungkinkan . awalnya saya hanya takut pada korban-korban atau pasien-pasien di ugd , lama kelamaan bangunannya pun membuat saya takut .

hari ini , saya datang ke sebuah rumah sakit diantarkan oleh mas saya . awalnya saya hanya diukur tinggi dan berat badan saya saja . susternya pun masih terlihat baik . setelah itu , suster menyuruh saya tidur dan diperiksa tekanan darahnya . susterpun sudah terlihat kekejamannya . saya kembali teringat akan ketakutan saya akan rumah sakit yang membuat saya sangat malas pergi kesana

setelah itu saya diminta foto thorax . suster di bagian ini tidak jahat namun suasana ruangan yang aneh dan hanya berisikan dua orang (saya dan suster) begitu menyeramkan dan aneh bagi saya . setelah foto saya diminta untuk jangan meninggalkan ruangan sejenak . diperiksa . setelah selesai , saya kembali menghampiri mama saya yang sedang menunggu . suster yang lain pun berkata : setelah ini usg

usg? mungkin bagi saya yang sangat awam dengan hal seperti itu , usg hanyalah pada ibu-ibu hamil . ternyata tidak . isi perut . saya memasuki ruangan untuk usg . hanya ada saya dan suster yang berbeda lagi . ruangan tidak begitu besar namun rasa dingin yang aneh membuat saya takut kembali . setelah menutupi saya dengan selimut , suster pun pergi dan digantikan oleh dokter . dokter tampak baik hati dan saya menjadi tenang . dokternya mengajak saya bicara banyak dan lama kelamaan ketakutan saya pada hari ini beranjak hilang

usai usg , mama menyuruh untuk tes golongan darah padahal saya sudah tahu apa golongan darah saya . awalnya saya tidak mau karena saya tidak mau suntik di jari . ternyata suster mengambil suntik yang bukan untuk di jari . dan saya pun bertanya: suntik di tangan? suster pun mengangguk . saya benar-benar tidak masalah jika di suntik , karena sudah tuwuk disuntik saat opname dulu . ketika dicari di tangan kanan saya , susterpun tak menemukan daerah yg akan diambil darahnya . lalu suster berpindah ke sisi kiri saya . dan menemukan . dam menusukkan jarumnya ke tangan saya . ketika suntik akan di sedot (saya tidak tahu apa namanya) darah tidak keluar . sehingga suster mencabut dan memasukkan lagi jarum suntik ke tangan saya . berkali kali lebih dari 5 kali . hingga saya merasa sakit . baru kali ini saya merasakan sakit ketika jarum masih menancap di tubuh saya . ketakutan sayapun benar-benar hilang dan tergantikan dengan kemarahan . bukannya kemarahan akan diri saya yang gemuk atau abgaimana sehingga susternya tidak menemukan , tapi saya lebih marah dengan susternya . seenak hatinya sendiri mengobok-obok tangan saya dengan jarum suntik . khee

saya malas menunggu kartu golongan darah saya yg selesai 2 jam kemudian . saya pulang dan nanti malam baru ke rumah sakit lagi sambil cek mata . sungguh saya tak mau kerumah sakit jika memungkinkan

No comments:

Post a Comment